Kali ini aku mau berbagi info dan pengetahuan seputar minuman bersoda, nih, buat kalian yang suka banget minuman yang satu ini.. Kalian pasti udah biasa minum soft drink. Minuman bersoda ini emang
pas banget diminum saat udara panas. Wuiiih, krenyes-krenyes segar! Gimana, sih, kisah minuman itu sampai bisa sepopuler seperti sekarang? Baca postingan di bawah ini :)
Ketika kita
bicara soft drink, berarti kita
sedang membicarakan semua minuman dingin yang tidak mengandung alkohol. Konon,
minuman seperti itu sudah dikenal sejak abad ke-17 di Prancis. Soft drink yang dikenal saat itu adalah
campuran air dengan air jeruk lemon yang diberi rasa manis dari madu. Setelah soft drink dari air jeruk itu, kemudian
muncul ide dari para ahli untuk membuat minuman sehat dari air yang
bergelembung. Ide itu muncul karena mereka tertarik pada air bergelembung, yang
muncul dari mata air. Air itu dipercaya sangat baik bagi kesehatan.
Para tahun
lalu menemukan bahwa gelembung-gelembung udara itu ternyata berasal dari gas
karbonium atau gas karbon dioksida (CO2). Pada tahun 1767, Joseph
Priestly, seorang berkebangsaan Inggris, membuat minuman dari campuran air dan
gas karbonat (CO2). Minuman itu kemudian dikenal dengan sebutan soft drink atau minuman bersoda alias
berkarbonat. Gelembung-gelembung yang muncul pada air soda itu memberi kesan
segar, sehingga banyak orang menyukainya.
Soft drink menjadi semakin populer sejak
tahun 1807, setelah Dr. Philip Syng, ahli farmasi dari Amerika, menambahkan
rasa pada minuman bersoda itu. Perpaduan antara rasa manis dan
gelembung-gelembung CO2 itu
membuat banyak orang jatuh cinta pada soft
drink. Agar minuman itu semakin menarik, maka kemasannya dibuat dalam aneka
bentuk. Mulai dari botol kaca, kaleng, sampai botol plastik.
Nah, yang
perlu diperhatikan saat kita minum soft
drink, minuman ini mengandung cukup banyak kalori dan gula. Jika kita
terlalu banyak mengonsumsi kalori dan gula, baik lewat makanan maupun minuman,
bisa-bisa tubuh kita akan kelebihan berat badan atau malah bisa terkena
diabetes. Makanya, kita boleh mengonsumsinya, tapi harus tahu batas jangan
sampai berlebihan.
0 komentar:
Posting Komentar