CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 19 Januari 2013

Kesempatan Kedua


                Aku berdiri mematung, melihat diriku yang terbaring tak sadarkan diri di atas tempat tidur dengan langit-langit putih dan bau obat yang sangat ku benci. Seluruh tubuhku mati rasa, syaraf-syarafku tak berfungsi menanggapi ransang, aku tak dapat merasakan apapun kecuali rasa sakit yang satu ini, di sini. Sakit sekali. Di samping aku terbaring, kulihat dirimu duduk menatapku sambil menggenggam tanganku. Kau mencoba mengajakku bicara walaupun kau tahu aku takkan pernah menjawabmu, setidaknya kau yakin bahwa aku masih mendengarmu. Percayalah, aku mendengarmu, kau benar, aku memang mendengarmu. Aku mendengar semua yang kau katakan padaku, aku mendengar pertanyaanmu hanya tak mampu untuk menjawabmu. Hidupku kini hanya bergantung pada selang-selang yang terhubung ke alat-alat yang bahkan aku pun tak begitu mengerti apa fungsi alat-alat itu sesungguhnya. Yang ku tahu hanyalah, alat itu yang membuatku masih bisa dikatakan hidup, walaupun sesungguhnya aku hanya terbaring kaku dan tak berdaya. Tapi, hei, tahukah kau bahwa aku bisa melihat diriku sendiri yang terbaring di sana? Juga melihatmu yang setia menungguku bangun, membuka mata, dan tersenyum kepadamu seperti biasa? Bukankah ini hebat?
Jujur saja, sesungguhnya aku sangat ingin bangun dari tidur panjangku, membuka mataku, melihatmu, dan tersenyum untukmu. Sangat ingin. Asal kau tahu saja, sungguh pegal dan sangat tidak enak terus terbaring seperti ini. Aku rindu saat-saat kita tertawa bersama. Rindu saat-saat tiada lagi keraguan dalam hati. Rindu saat-saat kita percaya segalanya akan terus begini, begitu indah. Aku memohon pada Tuhan, aku minta kepada-Nya untuk memberiku satu kesempatan lagi, untuk memberiku hidup kedua, dan Dia mengabulkannya. Aku kembali masuk ke dalam ragaku. Ku terbangun, membuka mataku, melihatmu, dan tersenyum untukmu sesuai janjiku. Ku biarkan kau genggam tanganku dan perlahan menarikku semakin mendekatimu, memelukku. Kesempatan hidup kedua ini akan kugunakan untuk mengukir kenangan-kenangan yang lebih indah bersamamu...

0 komentar:

Posting Komentar